Halaman

    Social Items

Kaligrafina, Komunitas Anti Mainstream

Kaligrafina, Komunitas Menulis Indah yang Anti Mainstream
Mendengar kata 'kaligrafi', barangkali yang langsung terlintas di benak adalah seni ukir huruf Arab ataupun Tiongkok. Namun, seni 'kaligrafi' sebenarnya tak hanya itu. Inilah yang diperkenalkan oleh komunitas Kaligrafina di Jakarta. Mereka menularkan virus seni kaligrafi dan lettering.

Didirikan oleh Prafitriani dan Erwin Indrawan pada Agustus 2014, komunitas ini makin digemari peminatnya. Bagaimana awal terbentuknya?

Kepada detikHOT ketika ditemui di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Senin (6/7/2015) lalu, wanita yang akrab disapa Fitri menceritakan awalnya ia da Erwin adalah kawan lama. "Erwin memang seniman visual, tapi saya yang masih belajar bagaimana bikin lettering, kaligrafi yang bagus dan itu otodidak," ungkapnya.

Lambat laun, keduanya mulai mendirikan Kaligrafina dengan konsep belajar bareng dan menambah pertemanan. "Ternyata sudah banyak yang bikin kaligrafi dan lettering, tapi belum ada community-nya," lanjut Fitri.

Lulusan Akademi Sekretaris LPK Tarakanita ini pun mulai membuka kelas workshop. Hingga gathering terbesar di salah satu restoran di Pasific Place beberapa waktu lalu. Antusias yang datang pun di luar harapan Fitri.

"Ada yang dari Bandung, Yogyakarta, dan Makassar. Kami nggak kira kalau bakal serame dan sebanyak itu," ujarnya.

Meski terhitung masih baru, namun kata Fitri seni kaligrafi dan lettering sudah berkembang dan digemari di Filipina, Amerika Serikat, Australia, dan lain-lain.

"Di Instagram sudah banyak banget yang posting gambar-gambarnya. Cuma mungkin kalau komunitas yang jadi wadah buat belajar bareng, mungkin baru Kaligrafina," ujar Fitri.

Secara berkala, Kaligrafina rutin menggelar workshop dan gathering dengan komunitas lainnya di beberapa kota besar Tanah Air. Setelah Kaligrafina, baru bermunculan komunitas Belajar Menulis atau disingkat BelmenID dan merebak ke kota-kota lainnya. Makin berkibar, Kaligrafi kian eksis menjadi komunitas kaligrafi yang anti mainstream.

Tidak ada komentar