Halaman

    Social Items

KATALIS PERINDU


          Aku masih duduk di bangku cemas, menyelumut rindu, menanyakan waktu pada kesibukan, berkhayal berharap ada sedikit aku di sela hidupmu. Berapa sebuah harga tanggal merah? apakah semahal mobil mewah? tak peduli. Aku ingin membeli semua kesibukanmu. Tiada tanggal bergerak, tanpa suara yang diredam bisu aksara. bukan rindu yang membungkam, tapi hadirnya telah menyeretku ke kelam. Pasrah, akan kau terlalu repot mengelak, padahal bersamanya kau telah merencanakan masa depanmu kelak.
          pedih, akan kau terlalu repot berbaik hati, padahal bersamanya kau telah siapkan penghulu untuk mengikat janji.
          Kau berbohong. Kau tak pernah sibuk, hatimu yang tak perna merindu. Kau pendusta. Kau tak pernah punya waktu, hatimu yang telah terisi sosok baru. Didekatmu, cita-citaku hanyalah menjadi telinga. Mendengarkan suaramu adalah alasanku tetap ada di dunia. Dikejauhanmu, tujuan hidupku hanyalah pulang. dibanding kepergianmu senja jauh lebih paham cara berpamitan.
          Perih, nadiku berdenyut lirih.

Tidak ada komentar